Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Gegara Tak Pakai Kaos Kaki Putih, Oknum Guru SMAN 1 Semau Usir Puluhan Siswa

Rabu, 13 September 2023 | 7:37 PM WIB | 0 Views Last Updated 2023-09-13T11:38:05Z
Foto Jemsy Wahyudi Pallo.

XDetiik.com, OELAMASI - Oknum  Guru berinisial NT, alias Ningsih di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Semau mengusir puluhan siswa yang tidak menggunakan kaos kaki putih. Siswa-siswi diusir dari hari Selasa hingga Rabu, (12-13 September 2023).


Hal ini disampaikan salah satu Alumni. Jemsy Wahyudi Pallo seusai mengetahui peristiwa Oknum Guru mengusir siswa-siswi di SMAN 1 Semau. Rabu, (13/9/2023).


"NT mengusir puluhan siswa yang tidak menggunakan kaos kaki putih polos pada saat para siswa menyiapkan diri untuk menerima Mata Pelajaran Sejarah Indonesia," ungkapnya.


Menanggapi hal tersebut, Jemsi meminta pihak sekolah untuk mengkaji ulang aturan yang disahkan bersama para orang tua dan ditandatangani di atas materai 10 ribu, bahwa harus kenakan kaos kaki putih polos.  "Karena aturan ini merugikan nasib para siswa," pintanya tegas.


Menurut Jemsy, mutu pendidikan bukan dilihat dari cara memakai kaos kaki.
"Kita jangan berbicara soal Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dibidang pendidikan, jika saat ini adik-adik kita masih dilakukan dengan cara seperti itu (diusir, red). Hanya karena tidak menggunakan kaos kaki berwarna putih," tandasnya


Lanjut Jemsy, Peran guru dalam pendidikan yakni ; menjadi fasilitator, motivator, penyampai ilmu pengetahuan dan memberikan arahan kepada siswa. 

"Peran ini sangatlah penting untuk mempengaruhi perkembangan positif siswa. Guru juga harus mampu memberikan pembelajaran secara baik dan efektif serta berinovasi dalam mengembangkan metode pembelajaran yang menarik minat siswa," paparnya.


Lanjutnya, jika melihat kembali tata tertib (tatib) dari sekolah, "apa urgensi dari kaos kaki itu. Alangkah baiknya yang dibekali guru untuk siswa itu seperti membaca di perpustakaan, ataukah dengan cara lain sesuai minat dan bakat dari mereka bukan diusir. Itu mengubur mimpi anak-anak dibidang pendidikan," katanya.


Jemsy juga mengatakan bahwa lebih mendukung pihak sekolah jika melaksanakan aturan bagi siswa-siswi untuk harus membaca buku di perpustakaan. Pasalnya, hingga saat ini budaya membaca bagi anak-anak masih terbilang sangat minim atau rendah.

"Pentingnya literasi dan numerasi yang digalakan Pemerintah sebagai pondasi pendidikan. Hal ini yang kita harapkan. bukan dengan cara diusir seperti yang dilakukan oleh oknum guru NT itu. Semoga Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 1 Semau tinjau kembali aturan tersebut," harapnya.

(R/XD**).

×
Berita Terbaru Update