Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Bank NTT Torehkan Prestasi, NPL KUR Mikro Turun ke 2,6 Persen, Siap Genjot Penyaluran hingga Rp1 Triliun

Selasa, 29 April 2025 | 7:40 PM WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-29T11:59:01Z

 

Xdetiik
Pelaksana Tugas Direktur Utama Bank NTT, Yohanes Landu Praing saat diawak media di Kantor DPRD NTT.


KUPANG, XDetiik.com – Bank NTT mencatat pencapaian penting dalam pengelolaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro dengan menurunnya rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) ke angka 2,6 persen. Penurunan ini menjadi indikasi kuat atas efektivitas kebijakan pembenahan internal dan menjadi pijakan bagi Bank NTT untuk kembali dipercaya menyalurkan KUR Mikro dalam skala lebih besar.


Hal tersebut diungkapkan Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Utama (Dirut) Bank NTT, Yohanes Landu Praing, dalam konferensi pers di Kantor DPRD NTT, Rabu (23/4/2025). Menurutnya, penurunan NPL ini merupakan hasil dari konsolidasi dan perbaikan sistem kredit yang berkelanjutan.


"Angka NPL KUR Mikro yang semula hampir mencapai 5 persen kini berhasil ditekan menjadi 2,6 persen. Ini berkat langkah-langkah korektif yang kami ambil, dan kami optimis dengan capaian ini, Bank NTT siap menyalurkan KUR Mikro hingga Rp1 triliun," ujar Yohanes.


Yohanes menambahkan bahwa stabilitas NPL akan menjadi faktor kunci dalam meraih kembali kepercayaan pemerintah pusat sebagai penyalur KUR Mikro di NTT. "Tiga bulan ke depan akan menjadi masa kritis untuk menjaga kestabilan ini. Jika berhasil, kuota KUR yang besar bisa kita dapat," ujarnya.


Tidak hanya fokus pada perbaikan kualitas kredit, Bank NTT juga menegaskan komitmennya dalam mendukung agenda strategis Pemerintah Provinsi NTT, seperti ketahanan pangan dan hilirisasi produk unggulan daerah.


Visi dan misi kepala daerah kami sinergikan dengan arah bisnis Bank NTT. Program hilirisasi yang terus didorong Gubernur menjadi salah satu fokus kami. Kami mendukungnya 1000 persen,” tegas Yohanes.


Lebih jauh, Bank NTT juga mempercepat langkah menuju digitalisasi layanan keuangan, sebagai bagian dari strategi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Digitalisasi dianggap krusial dalam memperluas akses layanan keuangan dan memperkuat sistem penerimaan pajak daerah.


"Digitalisasi adalah masa depan. Kami ingin seluruh transaksi dan layanan daerah bisa terdigitalisasi agar efisiensi meningkat dan PAD naik," kata Yohanes.


Dalam hal tata kelola, Yohanes menyebut bahwa agenda Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank NTT masih menunggu instruksi dari Gubernur NTT selaku pemegang saham pengendali.


Kami tetap menunggu arahan resmi dari Pak Gubernur terkait pelaksanaan RUPS,” pungkasnya.


Dengan tren positif ini, Bank NTT menunjukkan langkah konkret menuju transformasi perbankan daerah yang proaktif, inklusif, dan berorientasi pada pertumbuhan ekonomi masyarakat NTT.

×
Berita Terbaru Update