Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

KPA NTT Dorong LSM dan Komunitas Gerak Bersama Berantas HIV/ AIDS

Kamis, 30 November 2023 | 2:59 PM WIB | 0 Views Last Updated 2023-11-30T08:54:38Z

Pengelola Program KPA Provinsi NTT, Adrianus Lamury.

XDetiik.com, KOTA KUPANGKomisi penangulang AIDS (KPA) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan dialog bersama RRI Kupang dengan medorong lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan komunitas untuk bergerak bersama dalam memberantas HIV dan AIDS. Kegiatan itu dalam rangka memperingati hari AIDS Sedunia pada 1 Desember (besok). Kasus penularan humanimmunodeficiency virus (HIV) dan acquired immune deficiency (AIDS) di Nusa Tenggara Timur sepanjang 2023 mencapai 624 kasus dengan 34 kasus kematian.


Demikian disampaikan oleh Pengelola Program KPA Provinsi NTT, Adrianus Lamury dalam dialog bersama RRI Kupang di kantor Gubernur pada Kamis, (30/11/2023).


"Kasus HIV di NTT memang tahun ini tetap naik. Karena tahun 2022 sebanyak 705 kasus. Sedangkan tahun ini sampai november, ada 624 kasus HIV dan AIDS dengan 34 kasus kematian," ujarnya.


Adrianus menjelaskan bahwa perlu untuk menghadirkan komunitas  yang memimpin.  "Artinya komunitas atau masyarakat yang hidup beresiko dampak HIV adalah garis depan kemajuan dalam penanggulan HIV Aids itu sendiri," katanya.


Karena itu, lanjut Adrianus, tugas bersama masih besar. " Tugas kita masih besar. Karena komulatif pada november tahun ini 624 kasus dan 34 kematian. ASN  dan TNI -Polri ada 39 kasus dan mahasiswa 49, sedangkan kasus pekerja sex perempuan hanya 5 orang di tahun ini," ungkapnya.


Jumlah kasus tersebut, Lanjut Adrianus, di sisi usia dari tahun ke tahun kaum muda yang paling tinggi. "Sisi usia dari tahun ke tahun itu semakin di alami oleh kaum muda. Dari 20 -24 tahun mencapai 108 kasus sedangkan 15 -19 ada 18 kasus. Artinya kita sudah mulai bergerser ke kaum muda karena sudah banyak yang terinfeksi. Namun Ini baik juga karena semua kaum muda sadar untuk mau tes. Tapi dari sisi keringan kasus di kalangan kaum muda menjadi tugas besar," bebernya.


Selain itu, Adrianus menuturkan bahwa HIV dan Aids adalah dua opsi yang berbeda. " Kalau HIV itu orang terinveksi dan hanya ada virus dalam diri sehingga belum ada gejala penyakit. Tetapi kalau dia sudah tau status dan minum obat maka virus dalam tubuh tidak terinveksi, Sedangkan Aids itu sudah ada temuan kasus dan sudah pada stadium tiga dan empat.  Artinya saat temuan mereka sudah terinveksi banyak penyakit maka kondisi ini sudah ada pada kondisi Aids," jelasnya.


Adrianus juga berpesan agar jangan takut untuk tes HIV/AIDS karena sudah ada obat untuknya. 

"Kita pastikan, itu bukan penyakit mematikan.  penyakit kronis yang bisa dikelola dan HIV Sudah ada obatnya di 179 lokasi di Nusa Tenggara Timur. Mari membuang stigma untuk mereka yang terinveksi. Tetapi mari kita rangkul mereka dan kita harus gerak bersama dengan komunitas menuju ending AIDS 2030," ajaknya**

XD**

×
Berita Terbaru Update