Dalam melakukan kegiatan budidaya ikan, pengendalian hama dan penyakit sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya kerugian oleh pembudidaya dan kerugian bagi orang banyak akibat mutu rendah dan penyakit yang menyerang.
Oleh FEBRONIA SUSANTI PAGAN, Taruni Politeknik Kelautan dan Perikanan
NIT. : 22.3.06.088
Prodi : Teknik Budidaya Perikanan
Mata Kuliah : Hama dan Penyakit Ikan
Dosen : Riris Yuli Valentine, S.PI,M.P
![]() |
Foto istimewa : Febronia Susanti Pagan. |
XDetiik.com, KUPANG - Perlu dilakukan pemberantasan hama dan penyakit dengan baik. Salah satu aspek yang mempengaruhi keberhasilan usaha budidaya, yaitu adanya hama dan penyakit. Hama adalah organisme pengganggu yang dapat memangsa, membunuh dan mempengaruhi produktivitas ikan, baik secara langsung maupun secara bertahap.
Umumnya, semakin intensif teknologi budidaya yang digunakan mengakibatkan semakin besar pula kemungkinan timbulnya penyakit.
Timbulnya penyakit pada ikan disebabkan karena perpaduan tiga faktor, yaitu kondisi ikan, kondisi lingkungan, serta adanya jasad pathogen/hama. Jika ketiga faktor tersebut mendukung timbulnya penyakit maka terjadinya kematian juga menjadi semakin cepat.
Hal terpenting yang perlu dilakukan adalah dengan melakukan monitoring hama dan penyakit ikan secara rutin, untuk mengetahui jenis hama dan penyakit ikan serta penyebabnya. Dengan begitu, pelaku budidaya dapat melakukan usaha pencegahan serta pengendaliannya.
Hama merupakan organisme yang mampu menimbulkan gangguan, memangsa, membunuh dan mempengaruhi produktivitas ikan baik secara langsung maupun tidak langsung, pengelompokan hama ikan terdiri dari pemangsa/predator, penyaing/competitor dan pengganggu/perusak wadah budidaya. Predator merupakan pemangsa misalnya ikan gabus, belut,ular, burung, lingsang dan biawak.
Kompetitor merupakan penyaing dalam hal ini organisme yang masuk dalam wadah budidaya yang bersifat menyaingi kehidupan ikan yang dibudidayakan misalnya ikan nila, mujair berudu dan keong.
Pengganggu/perusak merupakan organisme diluar ikan budidaya yang keberadaan mengganggu ikan budidaya. Faktor penyebab timbulnya hama antara lain perisapan lahan yang kurang baik, konstruksi wadah, letak wadah budidaya dan lingkungan budidaya.
Teknis pencegahan hama ikan dilakukan secara mekanis yakni dengan menangkap memburu dan membunuh hama, mengeringkan secara total, menutup lobang pematang yang bocor, menyaring serta mengontrol air secara teratur. Pencegahan hama secara kimiawi yakni dengan menggunkan bahan kimia untuk meracuni hama yang mengganggu.
Penerapan biosecurity merupakan teknik pencegahan hama dengan membuat pagar untuk mencegah masuknya hama ke dalam tambak, diberi waring untuk menjamin tidak ada hewan yang masuk keluar, pembersiahan dan desinfeksi untuk orang yang masuk serta peralatan panen.