Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tingkatkan Kesadaran Terhadap Toleransi, FGD Berdiskusi Dengan Berbagai Elemen di NTT

Jumat, 12 Mei 2023 | 4:56 PM WIB | 0 Views Last Updated 2023-05-12T08:56:40Z

 


XDetiik.com,KOTA KUPANG -  International NGO forum on Indonesia Development dan Unika SoeGIJAPRANATA talenta pro patria et humanitate mengelar  Focus Group Discussion dengan  pemimpin- pemimpin lokal dan membahas kebebasan beragama dan berkeyakinan yang bertempat di Aulah Hotel Swiss, Pada jumat,( 12/05/2023). 


Dari pantauan media ini yang menghadiri kegiatan tersebut pemimpin - pemimpin agama dan akademisis yang berada di Nusa Tenggara Timur dan Organisasi cipayung seperti ( GMKI,GMNI dan HMI ).


Dalam pertemuan tersebut Benny D. Setianto Ph.D yang menyampaikan materi sekaligus  memimpin jalannya diskusi mengatakan bahwa dengan diskusi tersebut ia baru menemukan di  kota kupang, Kota yang toleransi dan relasi antar agama mendukung toleransi itu sendiri yang tidak hanya mengandalkan regulasi.


" yang pertama saya menemukan bahwa kota kupang ini termasuk kota yang tolerasi tinggi dan diskusi tadi banyak cerita dan kisah-kisah nyata yang menunjukan bagaimana  kota kupang dan relasi antar agama cukup mendukung toleransi yang cukup tinggi tidak bisa hanya andalkan regulasi tetapi justru lebih pada nilai-nilai yang lebih dalam" Ujarnya.


Benny kembali menambahkan bahwa diskusi soal toleransi akan di gelar ke kota-kota yang lain dan akan di tindak lanjuti secara daring di seluru kota yang ada di indonesia sehingga endingnya saling bertukar pikiran dan memperkuat.


" rencananya setelah ini kita akan berkunjung ke kota - kota lain, itu kemudian kami ingin membuat secara daring dengan tokoh - tokoh yang sama di kota-kota lain pula dan endingnya saling bertukar pikiran dan memperkuat lewat website  " Jelasnya.


Benny juga berharap bahwa, meliahat dari pertemuan tersebut ia sangat berharap kedepan bisa jadi salah satu parameter yang dicontohi kota-kota lain di indonesia sebagai toleransi dan inklusif masyarakat yang bermakna.


" melihat dari pertemuan hari ini selama berdiskusi saya sangat berharap kedepan itu bisa jadi salah satu parameter yang bisa jadi contoh untuk kota-kota lain di indonesia sebagai toleransi dan inklusif masyarakat yang bermakna," Harapnya.


Sementara itu di tempat yang sama akademisi Jhonatan Lopo menyampaikan bahwa melihat antropologis di Nusa Tenggara Timur misalnya banyak suku dan bahkan secara agama juga banyak aliran sehingga menjalang momen-momen politik seperti ini tokoh agama tokoh politik penting untuk membangun komunikasi.


"Di NTT itukan melihat dari fakta antropologisnya misalkan banyak suku bahkan secara agamapun banyak aliran didalamnya  dan menjalang momen-momen seperti pemelihan tahun depan penting untuk tokoh-tokoh agama dan tokoh -tokoh politik perlu untuk membangun komunikasi sehingga pemilu itu kita rayakan secara gembira dan bijaksana," Bebernya.


Jhonatan juga kembali menambahkan bahwa tidak bisa menghindari kompotensi dalam pemilihan karena takdirnya begitu sehingga momen diskusi tersebut untuk memperingatkan masyarakat sehingga tidak tercerai dengan hal tersebut.


kita tidak bisa menghindari kompotensi dalam pemilu karena itukan takdirnya begitu sehingga kemudian kita jangan merayakannya dengan seolah-olah dengan perang suku sehingga dalam rangka itulah kita bersama dengan FGD mengadakan kegiatan ini," Tutupnya.


( Oskar/XDetiik.com*).





×
Berita Terbaru Update