Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Sogok Rp 250 Juta! Gagal jadi Bintara, Oknum Polisi ini Diadukan ke Propam Polda NTT

Rabu, 19 Oktober 2022 | 7:58 AM WIB | 0 Views Last Updated 2022-10-20T02:56:26Z
XDetiik
Foto Melkianus Dami, kakak dari korban, Junus Dami.

XDetiik.com, KUPANG - Salah satu calon siswa (casis) Bintara Polri yang berasal dari Desa Oebatu, Kecamatan Rote Barat Daya, Kabupaten Rote Ndao yang tertipu sebanyak 250 Juta rupiah oleh oknum Polisi di Polres Rote Ndao dengan dalil untuk lulus jadi Polisi.


tonton juga disini

👇👇

https://youtu.be/kTOkq8Og6AM

https://vt.tiktok.com/ZSRpw7vAe/


Atas kejadian itu, Junus Dami (korban) yang merupakan Casis Bintara Polri akhirnya didampingi Kakaknya dan Penasehat Hukumnya laporkan

 Oknum Polisi tersebut ke Bidang Profesi dan Pengamanan Polda NTT pada selasa, (18/10/2022).


Foto Laporan Polisi (LP)

Laporan Polisi telah diterima oleh Bidang Propam Polda NTT dengan Nomor : LP/ 89/X/HUK.12.10/2022, YANDUAN, Tanggal 18 Oktober 2022 terkait Polisi yang terkait dengan disiplin anggota Polri yang tidak melakukan hal-hal yang dapat menurunkan citra Polri "calo casis" yang merupakan Oknum Polisi di polres Rotendao.


Ketika diawak Media ini di Polda NTT, Melkianus Dami yang merupakan kaka dari Junus Dami mengisahkan kronologinya bahwa, 

pada awal bulan oktober 2021 adik Junus Dami mendaftar mengikuti seleksi bintara Polri, setelah itu ayah Junus menghubungi salah satu oknum Polisi di Polres Rote Ndao untuk bantu loloskan jadi Polisi.

Oknum Polisi yang berpangkat Aipda itu setuju dan meminta Orang tua dari Junus Dami siapkan Rp. 250 juta.


"Kami pun waktu itu siapkan uangnya, sudah dapat 225 juta namun masih kurang 25 juta akhirnya di kasih lagi sawah sekitar satu hektare dengan didalamnya sudah siap panen padinya sekaligus," ungkap Melkianus Dami, kaka dari Junus Dami.


Tambah Melkianus menjelaskan dengan wajah terlihat sedih, 

"Adik saya akhirnya mengikuti seleksi dan pada tahap 1 Pemeriksaan Kesehatan dinyatakan gugur, sehingga kami keluarga akhirnya merasa ragu dengan janji oknum Polisi itu bahwa dengan Rp 250 juta tersebut, 100% lolos," urainya.


Kemudian kaka korban juga mengisahkan bahwa "bukan hanya kami sendiri, karena ada dua group, yakni group dengan nama 'Berdoa dan Bekerja' terus nama group satunya lagi, 'Pejuang Masa depan' yang didalamnya sekitar 12 orang sehingga hari ini, kami sudah laporkan, mungkin lainnya akan datang lagi," ungkapnya.


Karena sudah gugur, keluarga juga beepikir untuk meminta kembali uang, 

"Kamipun sudah mencoba meminta kembali uang namun oknum polisi yang sebagai pelaku ini selalu banyak alasan, melalui whatsAppnya dinyatakan dia juga dirugikan, bahkan juga menantang kami jika kasus tersebut dibawah ke ranah Hukum," kata Melkianus 


Kaka korban mengaku berani datang laporkan ke Propam polda NTT karena merasa tertipu dan dirugikan,

" Uang Rp 250 juta itu hasil daei gade sertifikat tanah, pinjam di Bank, di Koperasi juga sehingga setiap bulan harus bayar angsuran senilai 4 jutaan," kisahnya dengan terlihat sangat kecewa.


Foto Kabid Humas Polda NTT, Aria Sandy S.I.K.

Selain itu, Kabid Humas Polda NTT Aria Sandy S.I.K. yang ditemui Media XDetiik diruangnya, terkait kasus tersebut menyampaikan bahwa,

"Kita sudah menerima laporan bahwa adanya oknum anggota Polisi (di Polres Rote Ndao, red) jadi calo dalam penerimaan anggota Polri sehingga ditindaklanjuti Propam dan didalam pemeriksaan apakah yang bersangkutan dikenakan kode etik profesi dan disiplin tentunya dilihat dari hasil pemeriksaan dulu," jelas Kabid Humas Polda NTT.


Untuk itu, Kabid Humas Aria Sandy juga menuturkan, "masyarakat tidak usah percaya dengan adanya calo-calo semacam itu, sekarang penerimaan anggota Polri transparan," kata Mantan Kapolres TTS itu.


Lanjutnya menjelaskan hal tersebut mungkin menjadi pengalaman bagi yang lain,

" Mungkin harapannya jadi pengalaman untuk anak-anaknya, adik-adiknya dan keluarganya yang sudah mengikuti tes penerimaan anggota Polri bisa disaksikan sendiri bahwa item-item tes itu disaksikan sama-sama yang kemudian hasilnya juga diumumkan yang bisa dilihat dan didengar bersama-sama, sehingga tidak mungkin kemudian ada yang bermain didalamnya," jelasnya.


Selanjutnya, ia juga menyampaikan imbauan kepada masyarkat, 

" Jadi imbauan kepada masyarakat, apabila ada keluarganya yang ingin menjadi anggota Polri, persiapkan dengan baik dan jangan percaya pihak-pihak manapun yang menjanjikan akan membantu untuk meluluskan yang bersangkutan, apalagi menggunakan uang dan segala macam," imbaunya.


Akhirnya Kabid Humas Polda NTT itu juga beberkan,

"Saya masuk Polisi gratis!"  tutupnya.

(Fiand/XD**).

×
Berita Terbaru Update