Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Upaya Penanggulangan Kekerasan Pekerja Seks Perempuan dan Kasus HIV, YTB Gelar Pertemuan Stakeholder

Jumat, 23 September 2022 | 7:59 AM WIB | 0 Views Last Updated 2022-09-22T23:59:40Z
XDetiik
Foto sedang berlangsung kegiatan 

XDetiik.com, KOTA KUPANG - Yayasan Tanpa Batas (YTB) terpilih menjadi Sub-sub Recipient (SSR) sebagai implementer program penjangkauan pada kelompok Pekerja Seks Perempuan (PSP) di Kota Kupang.

Dalam upaya penanggulangan kekerasan dan kasus HIV yang ada di Kota Kupang khususnya pada kelompok Pekerja Seks Perempuan, YTB menggelar pertemuan Stakeholder In and Out Cafe. Rabu, (21/9/2022).


Koordonator Program, Cornelius Ratuwalu, S.H menjelaskan bahwa skrining kekerasan yang terjadi pada kelompok Pekerja Seks Perempuan juga menjadi salah satu indikator program penjangkauan pada kelompok PSP selain skrining kesehatan.

"Pekerja Seks Perempuan rentan terhadap persoalan kekerasan sehingga melalui kegiatan ini informasi mengenai mekanisme pendampingan pada kasus kekerasan yang terjadi pada PSP dapat terbangun dengan baik". Jelas pria yang sering di sapa Us itu.


Selain itu, dr. Maria Imakulata selaku Kasie Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kota Kupang dalam wawancara menuturkan bahwa Perawatan Dukungan Pengobatan (PDP) bagi odha di Kota Kupang sudah bisa dilakukan di 9 Puskesmas yakni puskesmas Alak, Oesapa, Bakunase, Sikumana, Oebobo, Oepoi, Manutapen, Penfui dan Naioni sehingga sudah bisa melakukan pengobatan pada pasien HIV.

"Sebanyak 9 Puskesmas yang sudah dapat melakukan PDP ini merupakan bagian dalam mendekatkan akses pelayan kesehatan untuk pengobatan odha sehingga tidak terjadi kasus lost follow up lagi, selain itu pemeriksaan untuk menentukan status HIV dari seseorang juga sudah dapat dilakukan di 9 Puskesmas ini," Jelasnya


Menurut, Denimars Sailana, S.Sos selaku direktur Yayasan Tanpa Batas menjelaskan bahwa Pekerja Seks Perempuan merupakan kelompok yang rentan terhadap persoalan kekerasan baik fisik maupun psikis, sehingga perlu dipersiapkan layanan yang komprehensif dalam menangani persoalan ini.

"Kerjasama dan komitmen yang terbangun bersama stakeholder pada pertemuan ini semoga dapat membantu ketika ada kasus kekerasan, yang kemudian bisa dirujuk ke layanan yang menangani ini agar menjadi layanan yang komprehensif," Harap Sailana.


Dalam kegiatan ini juga dipaparkan dua materi yakni, Alur Pendampingan Perempuan Korban Kekerasan oleh ibu Djois Hanas dari P2TP2A dan oleh bapak Mateos Dasilva dari Flobamora Jaya Peduli mengenai Data kasus, pendampingan pada ODHA dan capaian program.


Kegiatan tersebut dihadiri oleh stakeholder yakni, Dinas Kesehatan Kota Kupang, P2TP2A, Flobamora Jaya Peduli, IMOF, Bar, Kelompok Dukungan Sebaya, Klinik VCT Seroja, Puskesmas alak, oesapa dan Sikumana.

(Y/XD**).

×
Berita Terbaru Update