Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Terungkap Fakta Sebenarnya, Ternyata Guru Ansel Lebih Dahulu Menganiaya Kepsek Aleks Di Oelbeba

Rabu, 03 Agustus 2022 | 7:54 PM WIB | 0 Views Last Updated 2022-08-03T11:59:07Z
XDetiik


XDetiik.com, OELAMASI, - Terungkap fakta sebenarnya, Kepala Sekolah PAUD/Sekolah Dasar Negeri/Sekolah Menengah Pertama Negeri (PAUD/SD/SMP) Satu Atap Oelbeba, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, NTT AN alias Aleks yang saat ini ditahan oleh Polres Kupang bersama Isterinya, EM dan 4 (empat) orang lainnya, yakni JM, OL, GT, IT serta RM (tahanan luar, red), setelah beredarnya video penganiayaan, ternyata terlebih dahulu dianiaya oleh sang guru AN alias Ansel.


Hasil investigasi tersebut oleh Tim Media ini di Oelbeba, sejak Rabu (27/7/22). Tiga orang guru yang sempat diwawancarai mengungkapkan bahwa sebelum kejadian penganiayaan terhadap Guru Ansel (seperti video yang beredar/viral, red), lebih dahulu terjadi penganiayaan terhadap Kepsek Aleks oleh Guru Ansel saat rapat di ruang guru. Akibatnya Kepsek Aleks terjatuh dan menderita luka-luka di wajahnya akibat ditinju dan diduga terkena hantaman kaki kursi kayu.


Dua orang guru yang menjadi saksi mata, masing-masing Jeni Utan dan Febi Dian yang berhasil ditemui Tim Media ini pekan lalu mengungkapkan fakta yang sebenarnya yang terjadi di dalam ruang guru saat rapat berlangsung (sebelum kejadian penganiayaan Guru Ansel (yang vidionya viral di media sosial, red). Menurut Ibu Jeni, sebelum kejadian penganiayaan Guru Ansel di lapangan belakang sekolah (sekitar 30 meter dari sekolah, red) yang vidionya viral di medsos, telah terjadi penganiayaan terhadap Kepsek Aleks dalam ruang rapat oleh Guru Ansel.


"Saya ada dalam rapat. Jadi kami rapat sekitar jam 11. Dalam rapat itu pada akhirnya sampai pada usul saran. Pak Ansel berbicara tentang laporan yang masuk. Berbicaranya panjang. Intinya bilang jangan sampai Kepala Sekolah ada marah dengan dia sehingga lapor dia. Kepala sekolah bilang tunggu pak saya jawab dulu. Pak Pak Ansel bilang tidak, Pak itu fitnah saya. Kepala Sekolah bilang saya jawab dulu. Pak Ansel bilang tidak, Pak sudah fitnah saya. Akhirnya terjadi pertengkaran, lalu mereka baku pukul di dalam sini." Ungkap Ibu Jeni Utan


Menurut Ibu Jeni, ia melihat kejadian saat Kepala Sekolah Aleks dan Guru Ansel berkelahi. "Saya lihat pas waktu Pak Ansel pukul duluan. Lalu Pak Kepala Sekolah balas. Jadi mereka baku pukul. Kepala sekola di sebelah sana (dekat pintu ruang guru, red). Pak Ansel di sana (sudut yang menghadap pintu ruang guru, red). Keduanya sama-sama bangun dan baku pukul di tengah ruangan (di sebelah meja rapat yang disusun memanjang dari arah timur (pintu ruangan) ke barat, red)." jelas Ibu Jeni


Mendapat pukulan dari Guru Ansel, Kepsek Aleks jatuh terlentang. "Kepala sekolah jatuh di situ, melenggang begini. Lalu saya lihat Pak Ansel ada pegang kursi (kursi kayu, red) begini. Saya tidak lihat ada pukul (pakai kursi, red) atau tidak." Jelas Ibu Jeni sambil memperagakan


Namun, kata Ibu Jeni, ia tak melihat dengan jelas apakah kursi yang dipegang Pak Ansel sempat dipukulkan ke Kepsek Aleks. "Karena takut, saya langsung lari ke perpustakaan (di sebelah ruang rapat, red). Jadi saya pegang antara tembok dan meja." Bebernya


Menurut Ibu Jeni, saat kejadian, ia baru sembuh sakit sekitar 3 minggu. "Hari Senin (30 Mei 2022, red), saya baru masuk. Hari Selasa langsung kejadian. Karena kejadian itu, saya panik dan sakit lagi. Karena saya sakit dan suami saya juga sudah datang jemput dan saya sakit, jadi sudah saya langsung pulang karena suami sudah jemput. Saya tidak ketemu lagi Kepala Sekolah dan Pak Ansel setelah itu." Jelasnya


Hal senada juga dikemukakan oleh Ibu Febi Dian. Menurutnya, rapat saat itu berjalan lancar sampai agenda usul-saran. "Kepala sekolah memberikan kesempatan kepada para guru untuk memberikan saran. Saat itu hanya Pak Ansel yang menanggapi tapi tangapannya keluar dari agenda rapat sebenarnya. Karena agenda rapatnya hanya beberapa, antara lain evaluasi kas." Paparnya


Menurutnya, rapat hari itu bertujuan mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan 1 minggu terakhir. "Tapi Pak Ansel angkatnya di luar agenda rapat. Dia permasalahkan kalau bisa tepat waktu, karena sudah jam makan siang, kalau bisa diperhatikan makan siangnya." Ceritanya.


Lanjut Ibu Febi, Pak Ansel mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap laporan orang tua siswa ke Dinas karena absensinya tinggi. "Itu memang ada surat panggilan untuk Kepala Sekolah dan Pak Ansel (bulan April 2022, red). Entah prosesnya sampai dimana, kita juga tidak tahu." Katanya


Menanggapi pembicaraan Pak Ansel, jelas Ibu Febi, Kepsek Lalu Aleks menjelaskan bahwa laporan itu berasal dari orangtua siswa. "Bapak menanggapi bahwa itu bukan atas laporan dari beliau. Itu atas laporan dari orang tua siswa. Waktu itu dia (Pak Ansel, red) mengajar kelas 4. Tapi Pak Ansel tetap tidak mau. Lalu volume suara mereka sudah tinggi." Ujarnya


Rapatnya, kata Ibu Febi, berlangsung di ruang guru dan dihadiri 18 orang guru. Sedangkan 2 orang guru tak hadir. "Rapat di ruang ini. Meja di susun leter U. Saya disudut, Pak Ansel di sudut sini. Saya tidak jelas lihat lagi, saya sudah bikin cuek. Mungkin apa yang dia (Pak Ansel, red) omong. Saya tidak dengar lagi dia omong apa. Memang volume suara mereka sudah tinggi." Paparnya


Menanggapi situasi itu, Ibu Guru Eleonora Nitty mengatakan bahwa memang sebenarnya Pak Ansel tidak hadir sehingga tidak perlu dipersoalkan. "Saat itu ada teman Guru Eleonora, menekankan lagi bahwa memang Pak Ansel yang tidak masuk mengajar, mengapa tidak terima? Lalu mereka berdua lagi yang beradu berargumen. Adu mulut. Lalu mereka berdiri. Lalu mereka sama-sama angkat kursi." Ceritanya


Saat itu, lanjut Ibu Febi, Kepsek Aleks masih duduk di kursinya. "Lalu Kepala Sekolah bangun tujuannya coba melerai. Tiba-tiba mereka saling pukul. Saya tidak lihat persisnya bagaimana tapi saya lihat kepala sekolah jatuh di sini. Teman-teman guru melerai. Kami yang perempuan lari ke perpustakaan. Setelah itu Pak Ansel langsung keluar meninggalkan ruangan." Ungkapnya


Tak lama kemudian, kata Ibu Febi, datang IT. "Lalu IT datang, dia (Pak Ansel, red) lari. Kami sudah tidak tahu lagi kejadian di luar karena kami mengamankan diri di Perpustakaan. Kami juga beres-beres karena waktu itu juga disiapkan kue dan minuman." Katanya


Menurut Ibu Febi, ia sempat singgah dan pamit dengan Kepsek Aleks. "Waktu pulang, saya sempat pamit. Beliau rumahnya di situ (berhadapan dengan sekolah, red). Saya lihat ada benjolan di pelipis. Bibirnya pecah, ada darah. Benjolannya 2 disini." Ujar Ibu Febi sambil menunjuk ke pelipisnya


Ibu Guru Eleonora Nitty yang juga anak kandung Kepsek Aleks yang ditemui di kediamannya tampak terpukul dengan penahanan kedua orangtuanya. Menurutnya, pada tanggal 31 Mei 2022 (usai kejadian, red). Kepsek Aleks (bapaknya, red) telah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Fatuleu. Namun hingga saat ini laporan tersebut tidak diproses oleh Polsek Fatuleu/Polres Kupang. "Ada bukti laporan polisi dan visumnya saat itu." Ungkapnya


Ia mempertanyakan profesionalisme dari aparat Polres Kupang yang dinilainya tebang pilih dalam memproses pengaduan masyarakat. "Bapak saya juga korban karena dianiaya lebih dahulu oleh Pak Ansel. Ia juga menderita luka-luka. Ada dua benjolan di pelipis. Bibir pecah dan berdarah. Ada luka diantara kedua mata. Mungkin kena kaki kursi tapi mengapa laporan Bapak yang dilakukan satu minggu lebih dahulu tidak diproses? Ada apa?" Ungkapnya sedih


Tapi anehnya, lanjut Eleonora, ketika vidio penganiayaan terhadap Guru Ansel viral di medsos (sekitar tanggal 6 Juni 2022, red), Polres Kupang langsung memproses hukum kedua orangtuanya dan keluarganya. Menurutnya, saat itu keluarganya tak dapat mengendalikan emosinya karena melihat luka-luka yang dialami Bapaknya sehingga melakukan aksi spontanitas dengan balik menganiaya Guru Ansel.


Seperti diberitakan berbagai media pada awal Juni 2022 lalu, terjadi penganiayaan Kepsek PAUD/SDN/SMPN Oelbeba dan keluarganya terhadap guru Ansel (yang vidionya viral di media sosial, red). Setelah viralnya vidio tersebut, Polres Kupang menahan 7 orang tersangka, yakni Kepsek AN, Isterinya, EM, dan 5 orang lainnya.


(XD/tim**)

×
Berita Terbaru Update