![]() |
Foto Duta Genre, Mellensia Zefanya Angwar |
XDetiik.com, KOTA KUPANG - Duta Generasi Berencana (Genre), Mellensia Zefanya Angwar biasa dipanggil Mellen, merupakan Mahasiswi Fakultas Kedokteran di Universitas Nusa Cendana (Undana) semester III (tiga) yang berperan sebagai Duta Generasi Berencana (Genre) dari Kupang dan juga diwaktu lalu sempat mengikuti Duta Gendre di NTT yang berkolaborasi bersama Kelurahan Naikoten satu, Pokja Kampung Keluarga Berkualitas (KB) dan Bina Keluarga Remaja (BKR) hadir dan berikan edukasi bagi remaja di Naikoten satu Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Berlangsungnya Kegiatan tersebut di Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Kupang. Sabtu, (13/8/2022).
Mellen sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa Dalam pemilihan Duta Gendre itu kami mengajukan program kerja yang benama Mabar Gendre (Malam minggu bareng Gendre). Diadakan program seperti ini karena kami melihat dari kondisi malam minggu yang semarak terjadi di kota kupang dari pasangan-pasangan remaja itu menggunakan malam minggu untuk hal-hal yang negatif.
"Untuk itu kami berfikir untuk melaksanakan Mabar Gendre yang dapat membawa mereka ke hal-hal positif yang sekarang ini sedang dilakukan di Kelurahan Naikoten satu bersama kampung KB dan juga BKR," ungkap Mellen.
Lanjutnya, Kami dari Genre sangat bersyukur karena diberikan kesempatan untuk bisa berkolaborasi dengan kelurahan ini dalam rangka melaksanakan malam minggu bersama Genre.
"Pada malam ini kami mengambil tema BENTO yang akronimnya (Betulin Nalar Tabuk Lo) kenapa kami mengambil tema BENTO? karena sekarang ini yang sedang tenar untuk anak muda dan remaja sudah di paparkan dengan hal-hal yang sudah terbuka sekali misalnya Kesehatan Reproduksi (Kespro) dan hal yang berkaitan dengan tubuh kita yang sering di anggap tabuh, dan terkadang orang tua membuat hal itu menjadi tabuh misalnya anak-anak ingin bertanya tentang hal itu karena dianggap tabuh jadi orang tua juga tidak mau berikan informasi yang benar," ujarnya.
Tambah calon Dokter Mellen, Dari itu kegiatan Mabar Gendre ini di harapkan agar setiap hal-hal yang di anggap tabuh bisa kami kupas secara benar melalui modul yang berjudul 'TENTANG KITA' diterbit langsungkan oleh BKBKN yang kami gunakan sebagai panduan saat melangsungkan kegiatan ini, maka itu kegiatan ini juga kami laksanakan dengan game jadi tidak membosankan bagi remaja.
"Dan disini kami bagi juga yang berumur 15 -19 kelompok 1 dengan modul praktik, sedangkan umur 20-24 modul kolaborasi dengan tema CINTA ITU TIDAK MENYAKITI dengan hal itu kita juga membahas tentang perkawinan, kehamilan dan membahas perencanaan masa depan," terangnya.
Masih menurut Mellen, Disini kami sangat senang meski kegiatanya terlambat dari pada yang sudah kami tentukan tetapi kawan-kawan di sini sangat bersemangat dan juga kami berusaha mengambil kesempatan dari semangat mereka memberikan materi dengan bermain game yang nantinya dilakukan dengan skenario-skenario yang berkaitan lansung dengan kehidupan remaja lalu di presentasikan.
"Untuk di kelurahan naikoten satu sendiri kalau kerjasama ini berlangsung baik kemungkinan akan di laksanakan lagi tetapi dalam jangka waktu satu bulan sekali berhubungan kami juga mahasiswa jadi masi mempunyai kehidupan kampus, tetapi kalau nanti mau dilaksanakan di tempat ini atau di tempat lain bisa di kondisikan tergantung kelurahan mana yang mau untuk di kelaborasikan kami siap menyebarkan virus-virus Gendre kepada remaja," katanya
Duta Genre yang juga Mahasiswi kedokteran Undana itu menyampaikan harapannya bahwa,
"Harapan dari kegiatan hari ini agar program kerja berjalan dengan baik dan dapat memberikan dampak yang benar-benar sesuai untuk masa depan mereka dan bisa berbagi virus genre ini dengan teman, keluarga dan juga tetangga mereka kedepannya," harapnya.
Aldi Fernandes, salah satu peserta dalam giat remaja tersebut yang berasal dari RT 011/ RW 04, Kelurahan Naikoten satu menyampaikan bahwa,
" Hari ini kami belajar terkait bagaimana pacaran yang sehat, tidak hamil diluar nikah, atau seperti baru di bangku Pendidikan di (SMP) sudah menikah, artinya diusia yang terlalu mudah yang juga dikatakan belum siap," jelas Aldi.
Aldi juga mengaku senang mengikuti kegiatan ini dan berterima kasih kepada kakak-kakak dari Duta Genre yang pada malam minggu ini bagikan ilmu bagi kami; "hal-hal dalam pacaran yang sehat, terkait juga bicara soal reproduksi kami tidak lagi anggap tabu namun perlu dipahami kapan alat reproduksi digunakan," kata Aldi.
(Fiand/XD**).