Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Korem 161/WS Dialog di RRI Kupang, "Wujudkan Kesejahteraan NTT Dengan Pengolahan Kelor"

Jumat, 24 Juni 2022 | 10:45 AM WIB | 0 Views Last Updated 2022-06-24T02:45:52Z
XDetiik
Foto sedang dialog di Studio Pro 1 RRI Kupang

XDetiik.com, KUPANG - Dialog Program Lintas NTT pagi RRI Kupang dengan topik "Sinergi dan Kolaborasi Wujudkan Kesejahteraan dan Kesehatan Masyarakat dengan Pengolahan Kelor". Tepat pukul 09.00 Wita, selama satu jam kedepan Kasi Pers Kasrem 161/WS Kolonel Caj Heru Wahyu Jatmiko bersama Kasi Log Kasrem 161/WS Kolonel Cpl Budi Utomo dan didampingi oleh Pgs. Kapenrem Mayor Inf Dafrian,S.S. berbicara secara langsung di acara dialog interaktif Lintas NTT Pagi di Studio Pro 1 RRI Kupang. Selasa (21/06/2022).


Dialog interaktif Lintas NTT Pagi di Studio Pro 1 RRI Kupang ini dipandu langsung oleh Veronika, ada beberapa pembahasan yang disampaikan diantaranya Pelaksanaan Program Pengembangan Kelor, Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) dan Bambu Pemprov NTT.

XDetiik


Kasi Pers Kasrem 161/WS Kolonel Caj Heru Wahyu Jatmiko menyampaikan, "tugas pokok TNI itu yaitu ada 3. Yang pertama menegakkan kedaulatan. Kedua menjaga keutuhan wilayah. Ketiga melindungi bangsa dan seluruh warga Indonesia. Kemudian tugas pokok TNI itu dijabarkan menjadi 2 yaitu Operasi Militer perang dan Operasi Militer selain perang, ada 14 tugas selain militer perang yaitu membantu tugas Pemerintah Daerah. Kelor itu merupakan salah satu tugas Militer selain perang dalam rangka membatu Pemerintah Daerah untuk mengatasi Stunting dan kemiskinan NTT itu harus kita masukan di dalam konteks. Jadi kami hadir bukan untuk mengambil alih tugas Pemerintah Daerah tetapi kami memperkuat menarik dan mempercepat apa yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah dalam hal ini Bapak Gubernur NTT," ujarnya.


Veronika sebagai pemandu dialog interaktif Lintas NTT Pagi ini di Studio Pro 1 RRI Kupang menanyakan, "inikan mau membantu, sejauh apa yang sudah dilakukan atau perencanaan kedepan juga atau kolaborasinya seperti apa?"


Lanjut Heru, jadi untuk Kelor ini kami informasikan bahwa sejak tahun 2012 sudah ada aksi menanam Kelor, tahun 2014 aksi itu dijalankan hanya menanam Kelor dan untuk apa menanam Kelor kalau hanya untuk di sayur. Kelor hasil penelitian menunjukkan bahwa yang mengandung Protein tinggi adalah serbuknya, jadi kalau hanya untuk di sayur saja protein nya tidak tinggi amat-amat tapi kalau diserbuk dalam 100 gram serbuk Kelor itu mengandung 26,7 persen protein jauh lebih tinggi dari Telor dan Ikan. Ikan dan telor mengadung protein 23 persen dalam 100 gram tetapi kalau serbuk kelor 26,7 persen. 

"Kami masuk dan melihat bahwa ada peluang yang belum tergarap yaitu proses penyerbukannya, oleh karena itu kami menarik Program ini tampil didepan untuk melakukan penyerbukan, rencananya sampai Bulan Agustus kita akan menggelar ada 71 sentral Produksi penyerbukan Kelor di seluruh NTT. Saat ini kami baru menyebarkan 13 sentral produksi karena mesinnya terus kami kirim dan harus kami buat dan kita sudah berhasil membuat serbuk Kelor sampai 3 ton serbuk dalam 1 bulan. Rencananya sampai bulan Agustus kita akan menghasilkan 10 ton serbuk Kelor dalam satu bulan, targetnya di akhir tahun kita 20 ton serbuk Kelor. Kita harapkan setiap hari proses produksi itu akan semakin banyak dengan sendirinya dan serbuk Kelor yang dihasilkan akan menjadi semakin besar," kata Kolonel Heru.


Ia menambahkan, Untuk dananya kami tidak menggunakan dana APBD tetapi bahwa ekosistem pengolahan Kelor itu sudah kita bangun diluar skema APBD karena kami membantu mencari pendanaan dari dunia perbankan yang sudah lama berkolaborasi dengan TNI AD. Kemudian untuk marketnya kami bukan hanya bekerjasama dengan Perusahaan-Perusahaan dalam Negeri tetapi kami sudah bekerjasama dengan teman-teman yang melaksanakan kegiatan Spot di luar Negeri. Beberapa waktu yang lalu kami melakukan Video Conference dengan teman-teman Amsterdam yang sedang melakukan seminar dagang, salah satunya yang kami titipkan adalah produk Kelor.

XDetiik


Dunia menyambutnya dengan sangat gembira karena Kelor NTT ini terbaik ke -2 sedunia setelah Spanyol. Tahun 2050 Indonesia diharapkan menjadi lumbung pangan Dunia. Kelor merupakan lumbung pangan dunia yang di tunggu oleh dunia. Produk Kelor kami juga sudah di tunggu oleh Jepang, Yordania, Perancis dan Spanyol. Untuk Amsterdam kita sudah mulai mengirim Kelor dan kita harapkan dari hari kehari produk teh yang diolah bersama-sama oleh masyarakat itu semakin banyak. Saat ini kami bersama masyarakat dalam memproduksi teh dilakukan secara manual kurang lebih 11 ribu padahal kami membutuhkan 450 ribu indeks teh, tutupnya


( Penrem/XD** )

×
Berita Terbaru Update