Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Covid-19 Pemicu Depresi pada Remaja

Selasa, 17 Mei 2022 | 1:13 PM WIB | 0 Views Last Updated 2022-05-17T05:21:53Z
XDetiik

Oleh : Yulia Dasilva Luruk,  (Mahasiswa Semester IV FKM Undana Kupang)


XDetiik.com, KUPANG - Dunia saat ini sedang dilanda Covid-19. Hampir semua lini kehidupan hancur berantakan.


Pandemi Covid-19 membawa begitu banyak dampak terhadap kehidupan salah satunya aktivitas harian masyarakat, terutama remaja. 


Penutupan sekolah membuat remaja tidak dapat melakukan  beraktivitas dengan normal. 


Sebelum adanya pandemi semua aktivitas di luar rumah berjalan dengan normal dan dengan munculnya covid 19 beberapa remaja merasa senang karena memiliki kesempatan untuk berlibur.


Ada juga peraturan PPKM yang dikeluarkan oleh pemerintah  bahwa yang mengharuskan untuk tetap berada dalam rumah  hal tersebut yang membuat masyarakat terutama pada kalangan remaja mulai merasakan kejenuhan yang berlebihan saat dalam  dalam rumah hal  dapat memicu tingkat stress pada remaja. 


Depresi merupakan salah satu gangguan kesehatan mental yang biasanya ditandai dengan adanya  perasaaan sedih, kehilangan minat atau kesenangan, perasaan bersalah pada diri sendiri atau rendah diri,perasaan tinggi, gangguan tidur atau nafsu makan yang menurun, perasaan lelah, dan konsentrasi yang buruk. 


Depresi ini juga  dapat menyerang semua kalangan terlebih pada remaja.

Masa remaja merupakan masa dimana terjadinya peralihan dari masa anak-anak menuju fase dewasa. 


Tentunya masa remaja ini merupakan masa manusia untuk mencari jati dirinya sehingga terdapat banyak perubahan baik itu sifat, karakter dan juga  perubahan suasana hati yang akan berubah-ubah pada fase-fase tertentu. 


Akan tetapi pada saat munculnya  pandemi Covid-19 sangat membawa perubahan pada pola hidup seperti, lockdown, karantina wilayah yang terkena civid, dan sekolah-sekolah yang dilakukan secara daring. 


Karena aktifitas yang terbatas, rasa panik, cemas, kehilangan orang yang dicinta, dan tugas sekolah yang menumpuk maka Permasalahan pembelajaran secara daring membuat siswa merasa bosan di rumah, keterbatasan sinyal dan tugas yang menumpuk.

 

Solusi untuk dapat mengurangi depresi pada remaja yaitu dengan cara melakukan beberapa perawatan. 


Dan dapat digunakan untuk mengobati depresi berupa obat-obatan dan psikoterapi. 


Psikoterapi

psikoterapi menjadi salah satu pengobatan depresi untuk anak-anak dan terkhusus untuk  remaja. 


Mereka meyarankan psikoterapi sebagai pilihan pengobatan yang dapat diterima untuk pasien. 


Sementara itu, bagi remaja yang menderita depresi sedang hingga berat perlu pengobatan kombinasi.Nah selain psikoterapi ada pula Farmakoterapi.


Farmakoterapi

Farmakoterapi merupakan pengobatan lini pertama untuk penyakit depresi baik itu sedang-berat pada anak-anak dan juga  remaja. 


Pengobatan harus dimulai pada dosis yang terendah yangmana akan selalu tersedia tersedia sesuai dengan tanggapan  pasien serta efek samping yang ditimbulkan.

×
Berita Terbaru Update