Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Bank NTT Setor Deviden Senilai Rp38,7 Miliar ke Pemprov, Bukti Kontribusi PAD

Senin, 30 Juni 2025 | 5:46 PM WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-30T10:18:03Z
Xdetiik
Plt Direktur Utama Bank NTT, Yohanis Landu Praing.


KUPANG, XDetiik.com - Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) menyertor setoran deviden senilai Rp38,7 miliar kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT. Setoran itu merupakan kontribusi langsung Bank NTT terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan bukti komitmen perusahaan sebagai mitra strategis pembangunan daerah.


Seperti yang disampaikan, Plt Direktur Utama Bank NTT, Yohanis Landu Praing, dalam Rapat Koordinasi Optimalisasi PAD di Kantor Gubernur pada Kamis, (26/6/2025).


Hingga saat ini, deviden yang kami setorkan kepada Pemprov NTT mencapai Rp38,9 miliar. Kami optimistis, pada tahun 2025 nilainya bisa lebih besar,” kata Yohanis.


Ia juga mengatakan, kontribusi Bank NTT akan terus ditingkatkan sejalan dengan arahan Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena dan Wakil Gubernur Johni Asadoma.


Menurut Landu, Setoran deviden ini juga menunjukkan dukungan Bank NTT terhadap program-program prioritas pemerintah, termasuk hilirisasi, ketahanan pangan, serta pembangunan berbasis desa yang merupakan bagian dari visi nasional Presiden Prabowo-Gibran.


Landu Praing menyebutkan bahwa seluruh jajaran Bank NTT berkomitmen penuh menjalankan kebijakan yang ditetapkan pemegang saham, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.


"Hal yang menjadi arahan pemegang saham, kami laksanakan sepenuhnya. Ini bentuk tanggung jawab kami dalam memperkuat perekonomian daerah dan meningkatkan PAD,” ujarnya.


Bank NTT, katanya, terus memperkuat kontribusinya dengan mendukung sektor riil, terutama pertanian dan UMKM. Kredit pertanian, menurut Yohanis, tidak hanya mendorong produktivitas petani, tapi juga berdampak langsung pada peningkatan PAD daerah.


Jika pendapatan petani meningkat, otomatis PAD juga ikut naik. Ini strategi langsung yang berdampak riil,” ungkapnya.


Tak hanya itu, Bank NTT menyalurkan kredit mikro dan skema Popela (Pola Pelayanan Langsung) untuk individu dan kelompok tani. Program ini terbukti efektif, dengan rasio kredit bermasalah (NPL) yang sangat rendah, seperti yang terjadi pada kelompok tani di Bena.


Pada kesempatan itu, Yohanis juga menekankan pentingnya pendekatan pentahelix untuk mendorong PAD secara berkelanjutan. Pendekatan ini melibatkan akademisi, pelaku usaha, pemerintah, komunitas, dan media untuk bekerja sama secara terpadu dalam menciptakan ekosistem ekonomi daerah yang kuat.


Kami percaya, peningkatan PAD bukan hanya tugas pemerintah. Ini kerja kolaboratif semua pihak,” pungkas Landu.


Dengan strategi yang adaptif dan sinergi bersama seluruh pemangku kepentingan, Pemprov NTT berharap kontribusi Bank NTT akan terus meningkat dan menjadi penggerak utama pendapatan daerah di tahun-tahun mendatang.

×
Berita Terbaru Update