Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Diduga Untuk Mengsukseskan Program TJPS, Kades Pimpin Segelintir Orang Aniaya Yunus

Senin, 13 Februari 2023 | 7:35 AM WIB | 0 Views Last Updated 2023-02-12T23:57:16Z

 

( * Gambar Ilustrasi/XD*)


 XDetiik.com, Kolbano - Demi mengsukseskan program  Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yakni Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) yang ada di  Desa Kolbano Kecamatan Kolbano Kabupaten Timor Tengah Selatan ( TTS), Diri Yunus Boimau harus tertimpa penganiayaan yang di lakukan oleh kades Dobigus Boimau bersama aparatnya dengan sejumlah orang.

Kepada awak media ini Yunus boimau menceritakan kejadian na'as yang dialaminya, Pada hari kamis, ( 09/02/2023) lalu.


MenurutNya, Iya sangat sesalkan tindakan yang di ambil kades tersebut  Karena Pekarangan rumah  miliknya di bersihkan tanpa pengetahuan dirinya.


Sebagai masyarakat, saya sangat sesalkan. Demi  sukseskan Program TJPS, sebagai Kades harusnya bisa datang dan beri tahu saya jika hendak masuk ke pekarangan rumah milik saya. Bukan  bersama perangkat dan masyarakat masuk  bersihkan tanpa sepengetahuan saya.” Ucapnya.


Yunus menceritakan awal kejadiaan yang menimpa dirinya.


Awal kejadian hingga saya dianiaya yang terjadi pada hari Jumat 03/02/2023, saat saya sampai di rumah. Kebetulan kepala dusun Esran Ninef juga berada disitu dan sementara duduk dengan membelakangi jalan bersama dengan mahasiswa sedang melakukan pembersihan lahan di lokasi pekarangan rumah saya." Ujarnya.


Lebih lanjut yunus menceritakan bahwa aktifitas pembersihan di pekarangan rumahnya sudah dilakukan dua kali tetapi iya sudah menegur namun tidak di indahkan oleh kades.


Aktifitas pembersihan ini kebetulan bukan pertama dilakukan karena sudah dua kali saya tegur tetapi tidak diindahkan. Kemudian setiba di rumah dan belum turun dari motor, saya sudah tanyakan ke Dusun. Kenapa masih melakukan aktifitas di pekarangan rumah saya. Lalu dusun menjawab kalau kegiatan ini berlanjut atas perintah Bapak Desa,”Tandasnya.


Lalu tiba- tiba kades datang ke arahnya lalu iya menanyakan kegiatan tersebut kepada kades lalu kades menjawab dirinya bahwa iya memiliki wewenang untuk masuk di pekarangan rumah masyarakat demi suksesnya program TJPS.


Lalu kepala desa melihat saya dan datang ke arah saya, saat tiba saya tanyakan kenapa masih beraktifitas di pekarangan saya. Ini maksud dari bapa desa apa? Kemudian Debigus Boimau menjawab pertanyaan saya, bahwa  sebagai Kepala Desa dia punya hak untuk masuk di pekarangan rumah saya demi menyukseskan program TJPS. Karena Gubernur mau datang " Ceritanya.


Kemudian dirinya kembali melontarkan beberapa pertanyaan ke kades hingga terjadi perdebatan panas antara dirinya dan kades


" Kemudian saya sampaikan ke Kades, bahwa apa kaitannya TJPS dan Kunjungan Gubernur dengan pekarangan saya. Toh kalau  mau gunakan pekarangan saya setidaknya beritahu saya bukan asal masuk saja.” Tanyanya.


Menanggapi pertanyaan yang di lontarkan olehnya Kades tersebut Sontak dengan nada yang tinggi bahkan kades mengklaim bahwa iya sedang menudunya pencuri.


Menanggapi pernyataan saya, sontak kades dengan Nada tinggi dan berkata kalau saya menuduh dia sebagai pencuri. Tetapi saya juga membantah pernyataan Kades kalau saya tidak sedang menuduh kades sebagai Pencuri. Yang saya tanyakan dan sampaikan, kenapa Bapak Desa bersama tim masuk dan beraktifitas di pekarangan rumah saya tanpa ada pemberitahuan kepada saya sebagai pemilik lahan” Tuturnya.


Karena melihat perdebatannya dengan kades cukup panas iya memilih untuk menghindar dan menjaga jarak, Namun berselang waktu tak lama datanglah salah satu aparat  dan memeluknya lalu mencekik tetapi langsung di lerai oleh pamannya.


Akibat dari perdebatan saya dengan bapa Desa, saya kemudian mundur dan menjaga jarak dengan kades karena terkesan kades Emosi dan sepertinya hendak memukul saya.Tetapi dalam posisi menghindar dari Kepala Desa, datanglah dusun Esran Ninef yang peluk dan cekik lalu Esran mengambil kayu dan mau pukul ke arah saya namun tidak jadi karena dilerai oleh Om Saya" Pintanya.


Namun berselang lima menit kemudian iya mendengar kades perintahkan segelintir orang yang ada di situ untuk menyerangnya.


" Tetapi berselang lima menit, saya mendengar kades memerintahkan anak-anak dan masyarakat untuk pukul saya.Setelah itu, Kades dan rombongannya menyerang saya sendiri, saya tetap di tempat dan Danial Boimau ayah kandung dari Kepala Desa pukul Saya.Danial Boimau pukul saya satu kali di rahang bagian kiri, kemudian satu kali di rahang bagian kanan dan juga tendang saya dua kali di bagian perut bagian kiri sebanyak dua kali.” Ceritanya.


Sebagai masyarakat biasa iya sangat kecewa dengan sikap Kepala Desa Debigus Boimau yang sedang dalam tugas dan berpakaian Dinas sebagai seorang Kepala Desa, harusnya bisa bijaksana dan adik dalam menghadapi kondisi yang terjadi. Harusnya ketika insiden pemukulan dia(Kades) bisa melerai atau menghentikan ini justru lebih mendukung dan memprovokasi kondisi tersebut.

Sebagai Bapak Desa, harusnya dia netral dan adil. Ketika saya kena pukul harusnya dia melerai atau dia menghentikan. Bukan justru memimpin rombongan masyarakat untuk menyerang saja. Sehingga untuk dapat keadilan, saya sudah melaporkan kejadian yang saya alami ke Mapolsek Kolbano dengan Laporan Polisi Nomor : LP/01/II/SEK.KOLBANO tertanggal 3 Februari dan telah diterima oleh Bripka Yanwar N. Sallym. " Bebernya.


Terkait kejadian ini Kepala Desa Kolbano Debigus Boimau belum berhasil dikonfirmasi media ini.

( * Tim/XD*)

×
Berita Terbaru Update