Foto Wakil Ketua Bidang Politik, GMNI Kupang, Jacson Markus. |
XDetiik.com, KOTA KUPANG - Organisasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kupang menduga pengurangan distribusi minyak tanah ke NTT ini bagian skenario Pemerintah giring masyarakat gunakan Kompor gas atau kompor listrik.
Demikian disampaikan Wakil Ketua Bidang Politik, di GMNI Kupang, Jacson Markus kepada media ini, Pada Selasa, (29/11/2022).
"Kelangkaan minyak tanah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (Kota Kupang) merupakan dampak dari kebijakan pengurangan distrubusi minyak tanah oleh pemerintah pusat melalui Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Seperti yang dikatakan oleh Cicil (Humas Pertamina Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara)," ujarnya.
lanjut Jacson, Pengurangan distribusi Ini merupakan langkah keliru yang diambil oleh BPH Migas, dimana peningkatan akan kebutuhan minyak tanah terus terjadi di kota Kupang apalagi menjelang perayaan hari raya Natal dan tahun baru.
"Ironisnya ketersediaan dibulan November hingga Desember hanya tersisa 16,19 % (persen) atau sebesar 15.865 kiloliter," tandasnya.
Terhadap pengurangan yang dilakukan tanpa sebuah pendasaran yang jelas oleh BPH Migas, GMNI Kupang Melalui Wakil Ketua Bidang Politik, Jacson Markus mempertanyakan alasan mendasar BPH Migas melakukan pengurangan distribusi minyak tanah ke NTT.
Sangat disayangkan, sebab sebagian masyarakat belum siap beralih dari pengguna minyak tanah ke kompor gas dan listrik namun semacam telah dipaksakan oleh pemerintah saat ini dengan cara pengurangan distribusi minyak. Pungkas Jacson
(OL/XD**).