XDetiik.com, KOTA KUPANG - Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) NTT gelar pertemuan Kemitraan dengan Universitas Nusa Cendana (Undana). Kupang yang bertempat di Ruang Kalimutu, Hotel Neo Aston, Kupang. Rabu, (31/8/2022).
Didalam Pemaparan Materi, Direktur Eksekutif PKBI NTT. Moudy Taopan, menerangkan Visi dan Misi dari pada PKBI, juga menjelaskan bagaimana anak berhadapan dengan Hukum dan lainnya terkait pemenuhan HKSR.
Direktur Moudy juga mengatakan bahwa,
"PKBI membuka diri untuk berkolaborasi dengan semua stakeholder untuk mewujudkan masyarakat yang inklusif." Katanya
Sementara itu, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Undana Dr. Ir. Damianus Adar MEc. ketika diawak Media ini menyampaikan bahwa,
" Kita Apresiasi PKBI ini bersedia bekerjasama dengan Akademis. Point-point kerjasama dari pihak kami Perguruan Tinggi ; pertama di bidang pengkajian, kedua, di bidang pelayanan dalam beberapa hal, jadi tadi kita sudah bicarakan beberapa hal terkait kependudukan, HAM, Perlindungan Perempuan dan Anak terkait dengan promosi-promosi kesehatan baik dari kesehatan fisik maupun kesehatan mental dalam kependudukan dan keluarga berencana." Jelasnya
Tambahnya, Bentuk ruang lingkup bersama ini akan ditindaklanjuti dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) kemudian didetailkan lagi dalam rencana pelaksanaan program ke depan tergantung kesepakatan dengan catatan kedepan keluarga di NTT ini makin lama makin sejahtera. Supaya stunting yang jadi fokus kita sekarang semakin tereliminasi, kemiskinan ekstrim semakin berkurang, kita menuju ke keluarga yang sejahtera. Itu yang menjadi kunci utama.
"Ya kedepan keterlibatan Mahasiswa, Dosen dalam hal seperti ini ya sebaiknya dikemas dalam kerjasama sehingga kiranya ada program-program yang bisa berjalan bersama dengan Undana dan LP2M. Baik kalau ada desa-desa yang mau bersama PKBI dan Undana dari LP2M Akan berjalan dengan Baik, dan harus bersinergi Konsepnya dalam bentuk Pentahelis yaitu Pemda, Aliansi jurnalis Indonesia, dunia industri bersinar bersama-sama pasti tidak ada yang gelap lagi, Karena kegelapan kemiskinan, kegelapan stunting dan lain sebagainya itu menjadi fokus kita." Ungkap Ir. Damanus
Lanjut Ketua LP2M, Banyak intervensi sudah berjalan di beberapa kabupaten hanya masih sponsor, setiap OPD Perangkat daerah pemerintah dinas-dinas sudah di jalankan sendiri, desa juga jalankan alokasi dana sendiri, dan pengurusan tinggi juga masuk dengan model pendekatan penjanjian kerja sama (PKS) bagaiamana desa dan pemerintah, dunia kerja yang kita bangun di beberapa kabupaten dan stunting semakin berkurang.
"Berharap PKBI dan Undana dapat bersinergi dalam membina keluarga dan mengurangi angka stunting di NTT." Harapnya
Menurut Dr. Simplexius Asa, SH., MH. kepada Media ini menuturkan bahwa, terkait Pendidikan disesuaikan dengan kemampuan otak, Psikologis dan biologis, kalau sosialnya dia seperti ini ya materinya seperti itu.
"Dulu saya masih bekerja di penanggulangan HIV pada waktu itu di Bali mereka menyembangkan Pendidikan Seksual dan digariskan sebagai muatan lokal, mereka sudah sampai ke tingkat itu, sudah membagi kurikulumnya dengan sangat baik." Ujarnya
Sebenarnya sudah banyak contoh tentang itu, tinggal sekarang Political Will, Political Action dan Political Skill. Banyak orang berbicara hanya political will, tapi bagaiamana (red,) jika tidak ada action atau tidak cukup skill untuk beraction?. Tutup Dr. Simplexius Asa
(Fiand/XD**).