Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

BAPPELITBANGDA NTT Gelar Workshop, Konsep Strategi Universal Desain Yang Berketahanan Iklim

Senin, 13 Maret 2023 | 4:01 PM WIB | 0 Views Last Updated 2023-03-13T14:41:56Z
Xdetiik


XDetiik.com, KOTA KUPANG - Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BAPPELITBANGDA) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT),  menggelar Workshop untuk mengkaji konsep dan strategi universal desain yang berketahanan iklim ini dalam formula yang lebih membumi dan menjadi prinsip aksi nyata yang optimal dalam pembangunan dengan lintas pelaku pembangunan (stakeholder), di Hotel Kristal, Jl Timor Raya, 59 Kota Kupang, pada Jumat, (10/3/2023).


Bappelitbangda NTT terus berupaya menanamkan dan mempromosikan konsep universal desain (design universal) yang adaptif pada perubahan iklim dengan prinsip "build back safer and better"dalam penyelenggaraan dan rekonstruksi pasca bencananya.


Kegiatan tersebut yang digelar secara Offline maupun online, dibuka secara resmi oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Provinsi NTT, Ganef Wurgianto.


Kooridiantor Siaga Bencana Provinsi NTT, Silvia Fanggidae, dalam sambutannya mengatakan bahwa seperti yang Bapak Ibu ketahui kegiatan hari ini adalah salah satu bentuk kolaborasi yang dilakukan dengan dipimpin oleh Bappelitabangda NTT yang melibatkan kami sebagai mitra pembangunan dan Kami dari siap siaga program penanggulangan bencana,


"Kami dari lembaga-lembaga non pemerintah semua bersepakat yang harus kami lakukan adalah bersama-sama dengan pemerintah mencapai visi-misi NTT Bangkit, NTT sejahtera, NTT Tangguh dengan cara seperti ini, kolaborasi," jelasnya.


Tambahnya menjelaskan bahwa beberapa bencana yang terjadi seperti di Takari, Kabupaten Kupang dan lainnya, bagi kami sebagai penanggulangan bencana selalu ada kelompok rentan yang terdampak lebih daripada kelompok yang lain.


"Jadi kelompok-kelompok rentan ini termasuk perempuan dan anak, Lanjut Usia, Penyandang disabilitas dan sebagainya. Jadi ini adalah sesuatu yang harus kita dekati dengan cara berpikir yang inklusif," ungkapnya. 


Ia juga menuturkan bahwa dalam workshop ini yang ingin diskusikan juga bagaimana supaya pendekatan pembangunan yang inklusi ini mencakup berbagai aspek.


"Kita tahu bahwa apa yang kita alami ini ada juga dari perubahan iklim dengan berbagai analisis, kajian dan sebagainya bahwa perubahan iklim hingga saat ini berdampak pada intensitas atau besaran dampak dari bencana-bencana hidrometeorologis, dimana ada banjir, longsor dan lainna," ujarnya lagi.


Menurutnya, Didalam bencana dikenal sebuah konsep yang untuk rentetan. sebuah bencana adalah struktur yang harus gunakan sebuah titik dimana orang melihat bahwa ini sebuah kesempatan untuk membangunnya tidak rentan terhadap bencana. Jadi ada berbagai infrastruktur yang dibangun itu harus lebih baik agar jikalau ada bencana lagi yang datang tidak terjadi lagi hal yang sama.


Demikian gagasan-gagasan dari kami dan ini adalah program dari Pemerintah Provinsi NTT dalam hal ini ada Bapak Plt. Bappelitbangda atas kesempatan kolaborasi ini,

"kami sangat berharap kita bisa tetap berjalan sama-sama secara kolaboratif dan diberikan ruang dan kesempatan untuk terus berkontribusi bagi pembangunan di NTT yang lebih baik," harapnya.


Xdetiik
Foto bersama

Diketahui, kegiatan tersebut dilaksanakan diskusi secara panel yang menghadirkan sebanyak 7 Narasumber, sebagai berikut ;

1. Dinna N. Noach, Staf Khusus Gubernur NTT (Bidang Disabilitas).

2. Ir. Hendrikus Rani,M.S, Ahli Struktur Gedung dan Jalan (Dosen Unwira Kupang).

3. Norman Patrick L.B Riwu Kaho, SP., M.Sc Dosen Prodi Kehutanan (Undana).

4. Wijang Wijanarko, ST Earthquake Resistent Home and Resettlement Infrastructure Specialist.

5. Ir. Wilham G. Louhenapessy M.Sc. , Ph.D Ahli Geoteknik (Tim Ahli Bencana BAPPENAS R.1) dan Dosen CIT (Calvin Institute of Technology).

6. Ambros Kodo, S.Sos (Kalak BPBD Provinsi NTT).

7. Dr. Alfonsus Theodorus, ST., MT (Plt. Kepala Bappelitbangda Provinsi NTT).

(F/XD**).

×
Berita Terbaru Update