Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Kampanye ASF Bertepatan dengan Pembukaan Turnamen Pacuan Kuda, Piala Bupati Sumba Barat

Minggu, 04 September 2022 | 10:18 PM WIB | 0 Views Last Updated 2022-09-04T15:22:39Z
XDetiik
Foto saat Kampanye ASF yang bertepatan dengan pembukaan Turnamen Pacuan Kuda di Sumba Barat.

XDetiik.com, SUMBAT BARAT - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama PRISMA gencar kampanye African Swine Fever (ASF) atau Demam Babi Afrika yang merugikan sekitar 80% peternak babi di Kabupaten Sumba Barat. Kegiatan tersebut bertepatan dengan pembukaan Turnamen Pacuan Kuda di Sumba Barat pada sabtu, (03/9/2022).


XDetiik


Dalam giat kampanye tersebut diharapkan peternak mulai menerapkan kebiasaan baru seperti cuci tangan dan alas kaki sebelum masuk kandang, memberi pakan berkualitas dan air bersih, hingga membatasi lalu lintas orang, barang dan hewan serta olahannya ke dalam kandang menjadi beberapa cara penting dalam penerapan Biosekuriti untuk mencegah penyebaran Demam Babi Afrika sekaligus penyakit hewan menular lainnya. Metode Biosekuriti tersebut menjadi salah satu edukasi di dalam Kampanye Kesadaran ASF yang diadakan oleh Dinas Peternakan Provinsi NTT bersama program kemitraan Australia Indonesia (PRISMA). 


Kampanye ini merupakan upaya bersama dari berbagai pemangku kepentingan untuk Pemulihan Sektor Peternakan Babi di NTT. Setelah sebelumnya diresmikan oleh Wakil Gubernur NTT Drs. Josef Nae Soi, M.M pada akhir Juli lalu di Kupang, kampanye ASF sejenis digelar di Pulau Sumba. 


Kampanye ASF kali ini menjadi bagian dari Parade Kuda dan Turnamen Pacuan Kuda se-Nusa Tenggara Timur di Stadion Gelora Pada Eweta, Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat. Melalui kegiatan ini, warga sekaligus peternak babi dapat membawa pulang informasi mengenai cara-cara pencegahan ASF dan penyakit hewan menular lainnya, cara penerapan biosekuriti yang baik dan benar, serta repopulasi babi. 


Menurut Kepala Dinas (Kadis) Peternakan Kabupaten Sumba Barat, drh. Hamadoku Wedo, menjelaskan bahwa, kasus ASF di Sumba Barat pertama kali terjadi pada Maret 2020 dan kasusnya terus meningkat hingga Desember 2020, dengan jumlah ternak babi yang dilaporkan mati sebanyak 7,700 ekor. Kadis mengatakan, estimasi rata-rata harga babi yang mati adalah 10 juta/ekor, dengan kerugian finansial dapat mencapai Rp.77 milyar. Persentase peternak yang mengalami kematian babi pun diprediksi sekitar 80% dari jumlah total peternak babi di Kabupaten Sumba Barat. 


Hamadoku juga menuturkan bahwa pada Tahun 2021 kejadian kasus penyakit dan kematian babi akibat ASF mulai berkurang karena Dinas Peternakan Sumba Barat melakukan upaya Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) secara berkesinambungan, sehingga pemahaman masyarakat tentang ASF menjadi lebih baik. 

"Dinas Peternakan Sumba Barat juga melakukan upaya preventif pencegahan virus ASF melalui penyemprotan desinfektan di kandang-kandang babi dan penerapan biosekuriti. Masyarakat juga mau berpartisipasi secara aktif untuk mencegah penularan penyakit ASF. Jika masyarakat menaati anjuran-anjuran yang dipaparkan pada kampanye ASF ini, kemungkinan pengurangan proporsi kerugian yang terjadi akibat ASF adalah sekitar 56-60%." Ujar Hamadoku


Hamadoku juga berharap kampanye ASF akan semakin meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penyakit ASF dan penularannya, serta mau menerapkan langkah-langkah preventif.


XDetiik

Sementara itu, di tempat terpisah pada kamis, 01/9 lalu PRISMA bekerjasama dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak-Keswan) Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) melaksanakan kegiatan Kampanye ASF yang juga bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Soe ke-100 Tahun. Kegiatan Kampanye kesadaran ASF ini dihadiri langsung oleh Bupati TTS,  Wakil Bupati TTS, Forkompimda TTS, Kadis Peternakan & Kesehatan Hewan, Camat dan Lurah se-Kota Soe dan jajaran Kepala Desa. 


XDetiik


Terlihat Para peternak sangat antusias mengikuti kegiatan Kampanya ASF dengan mengunjungi booth Dinas untuk mendapatkan konsultasi secara Gratis. Kegiatan Kampanye ini juga semakin meriah dengan pesan-pesan pencegahan ASF yang di sampaikan oleh Kelompok Komedian Terkenal NTT "Kaboax".


XDetiik
Foto Joel Tukan, saat sambutan dalam kampanye ASF di Kabupaten TTS
Dalam sambutan perwakilan dari PRISMA, Joel Tukan menyampaikan bahwa Prisma merupakan program Kemitraan Pembangunan multi tahun antara Pemerintah Indonesia (Bappenas) dan Pemerintah Australia (Departmenet of Foreign Affair and Trade, DFAT) yang bertujuan untuk mempercepat pengentasan kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

"Pada hari ini, PRISMA melalui kerjasama dengan Disnak-Keswan Kabupaten TTS gelar kampanye kesadaran ASF. Sebagaimana Bapa/Mama ketahui dan bahkan pernah mengalami atau menyerang kandang Bapa/Mama, menyebabkan kematian babi secara mendadak sehingga megakibatkan kerugian dalam jumlah yang banyak." Ungkapnya

Beberapa waktu lalu, lanjut Joel, pada 25/7/2022 bekerjasama dengan Disnak Provinsi NTT PRISMA memfasilitasi Kick Off Kampanye kesadaran ASF yang diresmikan Wakil Gubernur NTT. 

Saya kutip pesan Bapak Wakil Gubernur NTT pada saat itu bahwa, "Waspada terhadap virus ASF itu boleh dan perlu tapi masyarakat NTT jangan lagi takut beternak babi, masyarakat tidak perlu cemas dengan ASF." Ujar Joel sebutkan pesan Wagub NTT. 


Babi adalah Bagian dari adat budaya orng NTT, babi adalah simbol kultur orang NTT, Tak ada babi tak ada lagi urusan adat, tidak banyak anak-anak kita bisa melanjutkan sekolah karena ketiadaan biaya lanjut Joel. Untuk itu semakin banyak masyarakat yang tahu dan paham cara mencegah penyakit ASF, maka semakin percaya diri masyarakat untuk kembali memelihara babi. 


XDetiik

Kampanye ASF ini tidak hanya menyediakan layanan konsultasi langsung dengan para dokter hewan, tapi peternak juga diperkenalkan dengan produk-produk kesehatan hewan dan pakan agar dapat menerapkan praktik pemeliharaan ternak babi yang benar. 

Selain itu, kampanye ASF juga dilakukan melalui webinar, seminar, radio talkshow, lokakarya, Trainer of Trainers (Pelatihan bagi Pelatih), dan ASF Storm, dengan beragam pemangku kepentingan termasuk universitas, organisasi keagamaan, hingga masyarakat peternak babi. Materi ASF dalam bentuk media cetak maupun digital juga dilakukan sebagai sarana edukasi kepada masyarakat peternak babi secara komprehensif. Pegiat media sosial, Kaboax juga turut serta dalam melakukan kampanye ASF di NTT melalui lakon lawak edukatif terkait ASF yang disebarkan melalui akun media sosial seperti Youtube (@Kaboax Channel).

×
Berita Terbaru Update