XDetiik.com, KOTA KUPANG- Keluarga Foes-Foes yang diwakili oleh Alexi Alexander Tolaik siap beberkan bukti kepemilikan atas tanah 75 Hektare (Ha) di Oenunu, Kelurahan Batuplat, Kota Kupang, tetap menolak diselenggarakan Kejuaraan Daerah (Kejurda) dan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Grasstrack di lahan pertanian (sawah).
Hal ini diungkapkan Alexi Alexander Tolaik seusai pertemua bersama Yeri Bilik, Pihak IMI dan Kapolres Kupang Kota di Mapolresta pada Rabu, (11/5/2023).
![]() |
Foto Alexi Alxander Tolaik, (perwakilan keluarga Foes-Foes). |
"Pertemuan tadi kami menolak ifen (grasstrack, red) maka dengan pertimbangan-pertimbangan Bapak Kapolres untuk membuktikan bukti-bukti pada besok karena itu lahan pertanian maka kita akan tunjukan bukti-bukti," ungkap Alexi.
Permintaan dari Kapolres Kupang Kota, Kombes Pol. Rishian Krisna Budhiaswanto, S.I.K., S.H., M.H. untuk pihak Foes-Foes atas nama Alexi Tolaik dan Yeri Bilik untuk tunjukan bukti-bukti atas tanah dengan luas sekitar 75 hektare termasuk lahan sawah yang sementara akan digunakan untuk grasstrack.
"Yeri Bilik katakan bahwa ia menang perkara. Dia gugat hanya 3.000 meter persegi (m²), itu pun menang verstek. Sedangkan tanah tersebut dengan luas sebenarnya 6000 Ha yang atas nama saya sendiri, (Alexi Alexander Tolaik)," bebernya.
Terkait dengan lahan pertanian, Alexi juga menjelaskan bahwa Lahan itu jelas-jelas untuk pertanian (sawah, red), " Lahan itu adalah lahan pertanian yang jalan tani juga telah dibuka oleh Kementerian Pertanian dan itu pun saya yang memberikan Pelepasan Hak (PH). Tak ada orang lain yang bisa berikan PH, kecuali saya, dan pajak pun saya masih bayar hingga saat ini" katanya.
Keluarga Foes-Foes (Alexi Tolaik) menyampaikan bahwa dari Kementerian juga telah membuka saluran irigasi dan alat traktor,
"Lahan pertanian tersebut jelas-jelas dikerjakan saluran irigasi dan juga telah diberikan mesin traktor dari Kementerian saat itu. Alat Traktor tersebut juga masih ada sampai saat ini. Itu juga bukti bahwa lahan itu resmi lahan pertanian, bukan lahan untuk dialih fungsi jadi arean grasstrack itu" tegas keluarga Foes-Foes.
Keluarga Foes-Foes juga sempat menyinggung soal laporan dugaan dokumen palsu oleh Yeri Bilik yang telah berulang tahun di Polres Kupang Kota, "Nanti laporan dugaan pemalsuan juga kita akan buka karena yeri bilik memakai surat palsu sehingga ia menggusur rumah saya. Dan saya minta dugaan pemalsuan dokumen itu harus di ungkap," tandasnya.
Soal cucu, Alexi mengatakan bahwa sama-sama sebagai cucu.
"Kita sama-sama berstatus cucu. Saya ini cucu dari istri pertama, (Opa Frans Foes). Sedangkan Yeri itu cucu dari istri kedua. Disini saya tegaskan bahwa lahan sekitar 75 hektare itu milik keluarga Foes-Foes, bukan lahan atas nama perorangan (Yeri Bilik), sehingga dia pasang-pasang plang kepemilikan tanah atas nama Yeri Bilik juga," tegasnya.
![]() |
Foto Yeri Bilik saat diawak sejumlah Media yang diktehui didampingi paman dan ibunya. |
Sementara itu, di tempat yang sama, Yeri Bilik yang juga mngakui dirinya sebagai keluarga Foes kepada Media mengatakan bahwa
"Kami keluarga Foes sangat mendukung kegiatan ini. Tidak satupun keluarga yang keberatan. Semua mendukung. Ini penerus keluarga foes yang sementara ada, sedangkan yang berbicara di luar atas namakan keluarga, Itu dari keluarga foes yang mana yang memberikan mandat untuk berbicara atas nama keluarga," tanyanya.
Yeri Bilik juga katakan telah meminta kepada Penasehat Hukum (PH) Keluarga Foes-Foes untuk berbicara atas nama alexi yang semntara itu kuasa diberikan atas nama keluarga Foes-Foes kepada Pengacara,
"Tadi saya juga sudah sampaikan kepada ke pengacara pak Alexi Tolaik bahwa silahkan berbicara atas nama alexi. Tetapi kalau atas nama keluarga foes kita sangat keberatan. Artinya apa? nanti pemahaman publik itu menganggap bahwa keluarga besar foes tidak pernah mendukung satupun kegiatan yang rencana mengagalkan ifen nasional ini yang sesunggunya tidak. Kita sangat mendukung. Saya sudah memberikan dukungan secara resmi," ungkap Yeri yang diketahui sedang didampingi Pamannya (Foes) dan juga Ibunya.
Yeri juga mengakui hasil pertemuan Keluarga Foes-Foes (Alexi) keberatan
"Hasil pertemuan dari alexsi keberatan, Tetapi tadi Om (paman, red) saya sudah bicara. kita sangat mendukung dan kami minta dukungan dari kapolres untuk memback up turnamen ini," ungkap Yeri hingga minta Kapolres memback Up kegiatan grasstrack tersebut.
Yeri juga telah mengakui diantara merek saling klaim-mengklaim lahan tersebut, "Saya juga sudah menjelaskan kepada Kapolres bahwa mohon maaf bapak karena kita saling klaim seperti ini maka terjadi perkara sedangkan perkara ini sudah final. Putusan pengadilan negeri, putusan Pengadilan Tinggi dan putusan Mahkama Agung, Alexsi Tolaik adalah pihak yang kalah yang tidak berhak atas lahan- lahan tersebut. Itu kita mau pakai landasan yang mana dan mungkin menurut saya satu-satunya orang yang tidak menghargai putusan - putusan adalah Alexsi. Rumahnya sudah di eksekusi dia bangun lagi," beber yeri.
Dikatakan lagi Bilik, besok (kamis, 11 mei) jam 10 pagi, semua langsung menyerahkan bukti- bukti kepemilikan dan pada dasarnya alexsi akan melihat bukti-bukti yuridis, siapa yang paling berhak dan kalau memang keberatan silahkan di proses. Tetapi di himbau kalau bisa janganlah karena kepentingan-kepentingan individu membuat ifen besar ini tidak berjalan.
Selanjutnya Yeri juga mengakui Opa kandungmya adalah Frans Foes, "saya almarhum Frans Foes berperkara dengan pihak ketiga dan melalui mahkama agung dan sudah eksekusi pengerahan dengan berjalannya waktu kita anak cucu ini saling klaim dan merasa paling berhak disitulah tidak sepakat dan tidak satu pemahaman maka kita perkara," ucapnya.
Yeri mengaku tidak membawa nama keluarga foes kalau tidak seijin alexi,
"Saya tidak pernah membawa nama keluarga foes kalau tidak seizin alexi karena kita saling klaim dan perkara supaya pengadilanlah yang menentukan siapa yang berhak atas lahan - lahan tersebut ," kata Bilik.
Akhirnya Bilik juga berharap ifen besar (kerjurda/kejurnas grasstrack, red) tersebut harus berjalan karena menurutnya, semua keluarga mendukung pelaksanaan ifen besar ini. Kalau urusan dengan alexsi tolaik silahkan kalau mau datang sebagai keluarga. Pintu rumahnya terbuka 24 jam.
![]() |
Foto Sokan Teibang (Ketua Bidang Organisasi) IMI NTT. |
Selain itu, menurut Sokan Teibang, sebagai Ketua Bidang Oganisasi di Ikatan Motor Indonesia (IMI) NTT menyampaikan bahwa IMI bukan penyelenggara ifen tersebut,
"Kami IMI ini bukan penyelenggara ifen (kejurda/kejurnas grasstrack, red)
karena yang menyelenggarakan ifen ini adalah Club (di bawah naungan IMI NTT, red) Sehingga tidak benar kalau pemberitaan yang beredar seolah menyudutkan kami," katanya.
Sokan menjelaskan, hasil pertemuan keluarga Foes-Foes dan Yeri Bilik sebelumnya, "tadi malam (selasa, 09mei, malam, red) sudah pertemuan dan jedua belah pihak sudah sepakat untuk apa yang diinginkan masing-masing diselesaikan hari ini," ungkapnya.
Pak Kapolres tadi sudha mediasi, lanjut sokan, jadi besok (kamis, 11 mei, red) masing-masing akan menyerahkan soal status kepemilikan tanah.
"Kami juga dari IMI ingin menegaskan bahwa tidak ada sangkut pautnya terkait persoalan kepemilikan tanah tersebut. Kami IMI ini hanya dikasih (diberi, red) hak untuk menggunakan lahan dalam kepentingan Club yang sebagai penyelenggara itu," tegas Sokan.
Sokan mengatakan pihaknya telah mengecek lokasi ifen tersebut tak ada aktiftas pertanian sehingga tak keberatan untuk menggunakan lahan (pertanian, red) tersebut sebagai arena grasstrack.
Akhirnya juga Sokan mengatakan siap mengembalikan struktur tanah seusai penyelenggaraan ifen tersebut, "Kalau memang keluarga ingin struktur tanah kembali ya Club yang menyelenggarakan ifen ini siap kembalikan struktur tanah tersebut sebagai lahan pertanian," pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, tim media belum berhasil mengkonfirmasi Kapolres Kupang Kota.
(tim/XD**).